DPRD DIY Dorong Kolaborasi Atasi Kendala Pelatihan Kerja Buat Warga
Komisi D DPRD DIY kunjungi LPK HIGLOB di Sleman untuk cek langsung efektivitas program pelatihan kerja dan pemagangan ke Jepang. Fokusnya: tingkatkan daya saing tenaga kerja DIY.
Kunjungan ini bertujuan melihat tantangan di lapangan, termasuk soal pemerataan akses pelatihan dan dampaknya terhadap pengurangan pengangguran dan kemiskinan di DIY.
Fakta menarik muncul: peserta asal DIY justru masih minim. Dari sekian banyak peserta, hanya sekitar 10-15% yang benar-benar warga lokal. Komisi D ingin kondisi ini segera berubah.
Sekretaris Komisi D, Syafi’i, bilang perlu ada sosialisasi yang lebih masif. Warga DIY harus makin semangat memanfaatkan peluang pelatihan kerja untuk masa depan yang lebih baik.
Program magang ke Jepang di LPK HIGLOB dinilai oke dari sisi kurikulum dan prospek kerja. Tapi, beban biaya pelatihan Rp30-40 juta jadi kendala utama bagi calon peserta.
Komisi D mendorong adanya skema pendanaan alternatif. Pemda, LPK, dan swasta didorong kerja bareng agar pelatihan ini bisa lebih terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Komisi D komitmen terus mengawal kualitas SDM DIY. Lewat kebijakan, anggaran, dan pengawasan, mereka ingin pastikan LPK bisa jadi mitra strategis pembangunan tenaga kerja Jogja.