Notifications
General

DPRD DIY Soroti Disparitas Pendidikan, Dorong Perluasan Beasiswa


Ketua Komisi D DPRD DIY, R.B. Dwi Wahyu B., menyoroti ketimpangan pendidikan DIY saat konferensi pers di Gedung DPRD DIY. Isu utama: kemiskinan dan pernikahan dini jadi pemicu utama rendahnya angka partisipasi pendidikan.

Menurutnya, meski DIY dikenal sebagai kota pelajar, ironisnya banyak anak DIY justru tak melanjutkan kuliah. Beasiswa yang ada masih terbatas dan hanya menjangkau segelintir kampus tertentu di daerah ini.

Komisi D mendorong perluasan kerja sama beasiswa antara Disdikpora, BPO, dan seluruh universitas di DIY. Targetnya, tak ada lagi anak DIY yang gagal kuliah hanya karena kampus pilihannya tak masuk daftar kerja sama.

DPRD DIY juga mengkritisi praktik gaji guru honorer dari dana komite. Komisi D menyebut hal ini mencoreng citra DIY sebagai kota pendidikan dan meminta pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh.

Sekolah rakyat juga disorot. Program ini menurut Komisi D harus tepat sasaran, hanya untuk keluarga miskin. Karenanya, Dinas Sosial diminta melakukan filter data penerima secara ketat dan akurat.

Dwi Wahyu menyatakan dukungannya terhadap model boarding class atau sistem asrama untuk sekolah rakyat. Model ini dinilai mampu membentuk karakter sekaligus menjaga semangat belajar anak-anak dari keluarga prasejahtera.

Jumpa pers ini menegaskan keseriusan DPRD DIY dalam mengatasi disparitas pendidikan. Solusinya: perbaikan beasiswa, penguatan peran sekolah rakyat, hingga kolaborasi pendidikan dengan yayasan berkualitas.
Post a Comment
Scroll to top