Notifications
General

Bayar Dua Juta Per Bulan Tapi WiFi Cuma Kencang di Dekat Jendela Kamar


Kos di Seturan bisa dijual Rp7 miliar. Isinya kamar AC, WiFi lemot, parkiran motor numpang trotoar. Dengan harga segitu, harusnya dapat lift dan doorman. Tapi ini Jogja, cukup disapa ibu kos saja.

Kenaikan harga kos Jogja mencapai 75 persen sejak 2020. Menurut portal properti, kos 3 lantai di Ring 1 UGM harganya hampir setara apartemen Jakarta Selatan. Bedanya, di Jogja dapur tetap pakai kompor gas tunggal.

Pemilik kos bilang lokasinya deket kampus, full penghuni sepanjang tahun. Tapi kamar mandi masih di luar. Kadang barengan lima penghuni lain, dan lampunya sensor gerak yang cuma nyala kalau ada kodok lewat.

Di Condong Catur dan Seturan, kos jadi instrumen investasi favorit. Return katanya bisa 12 persen per tahun. Investor luar kota berburu tanah, sementara mahasiswa lokal berburu sinyal WiFi dari kafe terdekat.

Harga sewa juga naik. Mahasiswa UGM kini harus bayar Rp2 juta per bulan hanya untuk kamar ukuran 2x3. Dapat kasur tipis, meja belajar, dan suara azan subuh dari masjid radius 50 meter. Fasilitas spiritual memang lengkap.

Solusi murah mulai bermunculan. Ada kos harian Rp150 ribu semalam yang bisa disewa mingguan. Ada juga paviliun sharing, dengan ruang tamu bersama dan AC yang kadang nyala kalau tokeknya nggak tidur di remote.

Jogja makin istimewa. Dulu kota pelajar, sekarang kota properti. Mahasiswa datang bukan hanya untuk kuliah, tapi juga ikut seminar bertema bertahan hidup di kos premium bertarif apartemen tapi fasilitas tetap Jogja Banget.
Post a Comment
Scroll to top