Notifikasi
General

Petani Sleman Protes Penutupan Selokan Van Der Wijck, Musim Tanam Terancam


Ringkasan Berita
  • Puluhan petani Aliansi Peduli Petani Sleman protes rencana penutupan Selokan Van Der Wijck dan Mataram Oktober 2025.
  • Herman JP Maryanto sebut penutupan selokan ganggu tanam padi, budidaya ikan, dan ketersediaan air sumur warga Sleman.
  • Herman kritik BBWSSO karena sosialisasi selokan dilakukan tanpa melibatkan petani, cederai kesepakatan tahun lalu.
  • Hanugerah Purwadi sebut pemeliharaan selokan tua wajib dilakukan, tapi aliran air sementara harus dihentikan secara teknis.
  • Ketua DPRD Nuryadi minta BBWSSO dan petani komunikasi ulang agar air tetap mengalir selama pemeliharaan selokan heritage.

Puluhan petani dari Aliansi Peduli Petani Sleman menyampaikan aspirasi ke DPRD DIY terkait rencana penutupan Selokan Van Der Wijck dan Selokan Mataram pada Oktober 2025. Penutupan dianggap merugikan petani di musim tanam padi.

Sekretaris Aliansi, Herman JP Maryanto, menyatakan penutupan selokan akan mengganggu aktivitas pertanian, budidaya ikan, dan ketersediaan air sumur warga. Ia menekankan air harus tetap mengalir agar petani bisa melanjutkan usaha tanpa terganggu.

Herman menyoroti rapat koordinasi 25 Oktober 2024 terkait pengaturan buka-tutup selokan. Menurutnya, BBWSSO telah melakukan sosialisasi tanpa melibatkan petani, sehingga kesepakatan tahun lalu seperti dicederai, padahal air menjadi urat nadi kehidupan petani.

Hanugerah Purwadi, Fungsional BBWSSO, menyatakan pemeliharaan Selokan Van Der Wijck dan Selokan Mataram wajib dilakukan karena usianya yang sudah tua. Pemeliharaan teknis membutuhkan penghentian sementara aliran air untuk menjaga kualitas dan kelangsungan selokan.

Hanugerah menambahkan, waktu penghentian aliran air dapat dimusyawarahkan agar dampak terhadap petani minimal. Teknologi dan strategi bisa diterapkan selama aliran air tetap terjaga sebagian, sehingga kegiatan tanam padi dan budidaya ikan tetap berjalan.

Ketua DPRD DIY, Nuryadi, meminta BBWSSO mempertimbangkan aspirasi dan kesepakatan sebelumnya. Ia menekankan komunikasi kembali antara petani dan BBWSSO agar air tetap mengalir saat pemeliharaan, sehingga aktivitas pertanian tidak terganggu.

Nuryadi menegaskan, jika pemeliharaan berskala kecil, aliran air tidak perlu dimatikan sepenuhnya. Solusi kolaboratif antara petani dan BBWSSO diharapkan bisa menjaga kelangsungan produksi pertanian dan keberlanjutan selokan heritage di Sleman.
Posting Komentar
Kembali ke atas