Notifikasi
General

Strategi Sultan HB X dan Pemda DIY Selamatkan Proyek Jalan Meski Dana Terbatas


Dana Keistimewaan DIY dipangkas 50 persen tahun 2026 bikin panik sebagian proyek, terutama Jalan Prambanan-Gayamharjo. Pemda DIY fokus efisiensi, Sultan HB X siap jaga prioritas sambil cari solusi pendanaan alternatif dari pemerintah pusat.

Ringkasan Artikel:
  • Danais DIY dipangkas 50 persen, proyek jalan Prambanan-Gayamharjo jadi prioritas terdampak utama.
  • Danais vital buat budaya, pendidikan, dan infrastruktur, pengurangan bikin semua program harus diatur ulang.
  • Jalan Prambanan-Gayamharjo kurangi waktu tempuh 15 menit sekaligus dorong ekonomi selatan DIY.
  • Proyek tertunda bisa ganggu pariwisata dan distribusi pertanian, efek berantai ke banyak sektor.
  • Pemda DIY fokus prioritas, efisiensi, dan alternatif pendanaan IJD pusat untuk selamatkan proyek strategis.

Danais Setengah Jadi Tantangan Besar Bagi Anggaran DIY

Pemangkasan Danais dari Rp 1 triliun jadi Rp 500 miliar bikin DIY harus mikir ulang strategi belanja. Sultan HB X menyikapi dengan tenang, bilang semua harus hemat dan program prioritas tetap jalan. Jalan Prambanan-Gayamharjo jadi proyek yang paling terdampak karena alokasi tahun depan dipangkas drastis.

Danais bukan cuma uang biasa, tapi pengakuan konstitusional buat status istimewa DIY. Uang ini biayai tata cara pengisian jabatan, budaya, pertanahan, tata ruang, sampai beasiswa warga miskin. Pemangkasan tentu bikin semua program strategis harus diatur ulang, termasuk infrastruktur dan kegiatan sosial.

Pemangkasan ini juga bikin semua proyek wajib DIY harus diprioritaskan. Program rutin seperti akademi komunitas, Jogoboro, internet publik, dan beasiswa tetap jalan, sementara proyek nonprioritas ditunda. Sultan menekankan, meski dana terbatas, pelayanan untuk masyarakat jangan sampai terganggu.

Jalan Prambanan-Gayamharjo Bukan Sekadar Aspal Biasa

Jalan sepanjang 27,5 km ini hubungkan Sleman dan Gunungkidul, kurangi waktu tempuh 15 menit sekaligus tekan biaya logistik. Jalan ini juga penghubung KSPN seperti Candi Prambanan, Ratu Boko, hingga Geopark Gunung Sewu. Exit tol Bokoharjo dan YORR bikin jaringan logistik makin efisien.

Proyek ini punya efek ekonomi besar. Selain memudahkan distribusi barang, jalan ini bisa tingkatkan kunjungan wisata ke selatan DIY. Pembangunan jalan terbagi beberapa segmen, sebagian sudah 100 persen selesai, sebagian masih 12–18 persen, ada juga segmen yang bergantung Danais 2024 sekitar 0,4 km dan progresnya 70 persen.

Kalau Danais dipotong, target selesai 2027 bisa mundur. Ini bukan cuma soal aspal, tapi soal ekonomi dan pariwisata yang tertunda. Sektor pertanian dan wisata selatan DIY akan tetap kesulitan karena akses jalan terbatas.

Pemangkasan Danais Bikin Domino Efek Infrastruktur

Pengurangan Rp 500 miliar buat Danais bikin alokasi jalan Prambanan-Gayamharjo terancam. Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, bilang alokasi Rp 68,5 miliar tahun ini kemungkinan tidak bisa dipertahankan 2026.

Efeknya berantai. Proyek lain seperti JJLS Pansela Kretel-Girijati juga bisa telat. Program padat karya berkurang dari Rp 150 juta ke Rp 120 juta per kelurahan, TPST Banyuroto senilai Rp 18 miliar batal, dan aktivitas budaya ikut terdampak.

Ini menunjukkan pemangkasan Danais pengaruhnya multisektoral. Semua program yang bergantung dana strategis DIY harus adaptasi cepat. Masyarakat bakal ngerasain efeknya mulai dari jalan sampai sampah, dan tentu saja kesempatan ekonomi juga terpangkas.

Strategi DIY Bertahan di Tengah Pemangkasan Danais

Pemda DIY fokus pada prioritas. Aris Eko Nugroho bilang program wajib seperti akademi komunitas, Jogoboro, Jogomargo, internet publik, dan beasiswa tetap jalan. Sisanya ditunda atau dikurangi. Sultan menegaskan, program tetap ada tapi skala lebih kecil.

Alternatif pendanaan diajukan ke pemerintah pusat lewat program IJD. Anton Prabu Semendawai dari DPRD DIY bilang jalan-jalan vital seperti Prambanan-Gayamharjo bisa dialihkan dana pusat untuk selesaikan proyek strategis. Jalan ini dianggap penting buat dorong ekonomi DIY.

Pendekatan ini tunjukin DIY tetap kreatif dan adaptif. Kalau ekonomi membaik, Danais bisa naik lagi. Untuk sekarang, fokusnya adalah jaga prioritas, optimalkan efisiensi, dan cari jalan tengah biar proyek strategis tetap jalan meski dana terbatas.

Dampak Luas dan Perspektif Terhadap Masa Depan DIY

Pemangkasan Danais bikin konstruksi lokal terdampak, tenaga kerja terserap lebih sedikit, dan kontraktor menengah ke kecil paling rentan. Jalan yang telat juga ganggu rantai pasok hasil pertanian dan wisata selatan. Biaya logistik tetap tinggi, daya saing lemah.

Sultan HB X tetap kooperatif, bilang Danais bukan soal politik. Anggota DPD DIY, R.A. Yashinta Sekarwangi Mega, yakin Pemda bisa atasi pemotongan dengan baik. Fokus tetap pada ketulusan mengabdi dan prioritas program penting.

Meski fiskal ketat, DIY optimis. Sultan percaya Danais akan naik lagi jika ekonomi membaik. Yashinta bilang situasi ini justru kesempatan DIY tunjukin keistimewaannya tanpa bergantung besar pada dana, cukup lewat kemampuan adaptasi dan kontribusi tulus.
Posting Komentar
Kembali ke atas