Koperasi Sidomulyo Sleman Kejutkan DPRD DIY Karena Tantang Dominasi Kapital
Komisi B DPRD DIY meninjau Koperasi Merah Putih Sidomulyo Sleman pada Jumat, langkah ini untuk memperkuat ekonomi kerakyatan sekaligus mendengar aspirasi pengurus koperasi yang kini jadi percontohan pengelolaan profesional.
Ringkasan Artikel:
- DPRD DIY meninjau Koperasi Merah Putih Sidomulyo Sleman sebagai percontohan ekonomi kerakyatan.
- Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari apresiasi semangat gotong royong koperasi.
- Koperasi Sidomulyo punya divisi digital kreatif untuk memperluas pemasaran produk.
- Permodalan masih jadi tantangan serius meski koperasi sudah jalankan inovasi digital.
- DPRD DIY siap kawal kebijakan agar koperasi jadi motor penggerak ekonomi masyarakat.
DPRD DIY Kagumi Koperasi Sidomulyo Sebagai Fondasi Ekonomi Rakyat
Kunjungan Komisi B DPRD DIY ke Sidomulyo dipimpin Andriana Wulandari dengan didampingi anggota serta perwakilan instansi terkait. Diskusi berlangsung hangat sekaligus menegaskan pentingnya dukungan bagi ekonomi rakyat.
Dalam sambutannya, Andriana yang menjabat Ketua Komisi B DPRD DIY menyebut koperasi ini telah menunjukkan semangat gotong royong yang patut diteladani. Ia berharap pola pengelolaan koperasi yang transparan bisa menginspirasi wilayah lain.
Menurutnya, koperasi adalah motor penting bagi kemandirian warga. Ia menegaskan lembaga ini perlu didukung dengan kebijakan tepat agar memberi ruang luas bagi masyarakat. Kunjungan itu sekaligus menekankan peran DPRD dalam kebijakan.
Koperasi Sidomulyo Sleman Jadi Sorotan Karena Tahan Hadapi Tantangan Modern
Koperasi Merah Putih Sidomulyo ditetapkan sebagai salah satu dari tiga koperasi percontohan di Sleman. Ketua koperasi, Sigit, menyebut pengembangan unit usaha dilakukan dengan pendekatan realistis agar tetap relevan di tengah persaingan.
Divisi digital kreatif menjadi senjata baru bagi koperasi ini. Sigit menjelaskan inovasi pemasaran beras dan produk UMKM Sidomulyo telah memanfaatkan media digital agar mampu menjangkau pasar lebih luas sekaligus memperkuat merek lokal.
Meski optimisme tinggi, tantangan tetap ada. Sigit menyoroti permodalan sebagai masalah besar yang belum terpecahkan. Dukungan barang sudah berjalan, namun kebutuhan operasional masih bergantung pada pembayaran tunai yang berat.
Aspirasi Dari Koperasi Sidomulyo Jadi Masukan DPRD DIY Untuk Kebijakan Daerah
Komisi B DPRD DIY menekankan bahwa kunjungan lapangan seperti ini menjadi sarana penting untuk menyerap aspirasi warga. Menurut Andriana, proses mendengar langsung membantu menyusun kebijakan yang lebih sesuai kebutuhan di lapangan.
Ia menambahkan fungsi DPRD tidak hanya berhenti pada pengawasan, tetapi juga melibatkan legislasi dan penganggaran. Aspirasi yang muncul akan dipertimbangkan sebagai dasar penguatan kebijakan, termasuk peluang penyusunan perda baru.
Dengan dialog terbuka, pemerintah daerah bersama DPRD bisa lebih cepat merespons tantangan yang dihadapi koperasi. Langkah ini menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga legislatif, eksekutif, dan masyarakat dalam membangun ekonomi.
Koperasi Sidomulyo Di Sleman Diharapkan Jadi Teladan Profesional Bagi UMKM
Andriana menyebut koperasi ini bisa menjadi contoh bagaimana tata kelola profesional dapat meningkatkan kesejahteraan anggota. Transparansi dan inovasi menjadi nilai penting yang perlu ditiru oleh lembaga serupa di wilayah lain.
Koperasi tidak hanya soal simpan pinjam, tetapi juga soal membangun kemandirian ekonomi yang kokoh. Melalui pendekatan modern, koperasi dapat menjadi wadah pertumbuhan UMKM dan pusat pemberdayaan masyarakat yang lebih luas.
Harapan ini tidak hanya ditujukan bagi koperasi di Sleman, tetapi juga seluruh DIY. Menurut DPRD, keberhasilan Sidomulyo akan menjadi acuan bagaimana lembaga ekonomi rakyat bisa bertahan sekaligus tumbuh menghadapi era digital dan global.
Dari Sleman Koperasi Sidomulyo Jadi Inspirasi DPRD DIY Kuatkan Ekonomi Lokal
Sinergi antara DPRD, pemerintah, dan masyarakat diharapkan mampu memperkuat peran koperasi. Langkah Sidomulyo menunjukkan bahwa kekuatan lokal dapat menjadi basis ekonomi tangguh ketika dikelola dengan visi jangka panjang.
Kunjungan kerja DPRD ini tidak hanya simbolis, melainkan juga bagian dari upaya menyusun strategi pembangunan ekonomi. Dengan mendengar langsung aspirasi, DPRD berharap kebijakan yang lahir bisa menjawab kebutuhan nyata di lapangan.
Bagi pengurus koperasi, perhatian ini menjadi semangat baru untuk melanjutkan perjuangan. Mereka berharap dukungan kebijakan dapat membantu menyelesaikan masalah klasik seperti permodalan sehingga koperasi semakin berdaya saing.